1.
Makna
leksikal dan gramatikal
a.
Makna
Leksikal
Makna kata secara lepas (makna dalam kamus)
Contoh:
Rumah: Bangunan untuk tempat tinggal.
b.
Makna
Gramatikal
Kata
yang timbul akibat proses gramatikal, antara lain:
1.
Afeksasi (imbuhan)
Contoh:
Berumah : memiliki
rumah
Perumahan : kumpulan
rumah
2.
Reduplikasi (pengulangan)
Contoh:
Rumah-rumah : banyak rumah
3.
Komposisi (pemajemukan)
Contoh:
Rumah
makan : restoran
4.
Kata tugas dalam kalimat berupa)
a.
Proposisi atau kata depan: di, ke, untuk, dll
b.
Konjungsi atau kata sambung: dan, atau, dll
c.
Interjeksi atau kata seru: amboi, wah, dll
d.
Artikel atau kata sandang: si, sang, dang,
dll
e.
Partekel: lah, tah, kah, dll
2.
Makna
denotasi dan konotasi
a.
Makna
Denotasi
Makna
dasar atau umum atau netral.
Contoh:
Ayam
itu sudah mati.
b.
Makna
Konotasi
Makna
tambahan berupa nilai rasa tertentu baik positif negatif.
Contoh:
Kakekku
gugur dalam perang itu. (positif)
Pencuri tiu mampus dihajar massa. (negatif)
3.
Makna
lugas dan kias
a.
Makna
Lugas
Makna
yang acuannya sesuai dengan makna kata yang bersangkutan (makna sebenarnya)
Contoh:
Pria
itu berbaju Hijau. (hijau = warna hijau)
b.
Makna
Kias
Makna
yang acuannya tidak sesuai dengan makna kata yang sehingga membentuk ungkapan
atau idiom.
Contoh:
Gadis
itu masih hijau. (hijau = masih
muda)
HUBUNGAN MAKNA
1.
Sinonim
Maknanya
sama atau hampir sama
Contoh:
telah = sudah
2.
Antonim
Makna
berlawanan
Contoh:
mati X hidup
3.
Homonim
Tulisan
dan lafalnya sama, arti berbeda
Contoh;
Bisa ular itu bisa mematikan manusia.
Bisa =
1. Racun
2.
Dapat/mampu
4.
Homograf
Tulisan
sama, lafal dan arti beda
Contoh:
Pejabat
teras itu duduk di teras kantor.
teras =
pegawai utama
teras =
bagian depan rumah
5.
Homofonteras
Lafal
sama, tulisan dan arti berbeda
Contoh;
Bang Erwin bekerja di Bank Jatim.
bang =
kakak laki-laki
bank =
lembaga keuangan
6.
Polisemi
Makna
ganda yang bersumber pada makna dasar yang sama (salah satu atau keduanya
berupa kiasan)
Contoh:
Kepala jawatan
itu berkepala botak.
kepala =
pimpinan (atasan)
kepala =
bagian tubuh paling atas
7.
Hipernim
Makna
umum (superordinat)
Contoh:
Unggas (hipernim) = itik, ayam, dan burung
8.
Hiponim
Makna
khusus (subordinat)
Contoh:
Bunga
(hipernim) = mawar,
melati, kenanga
PERUBAHAN
MAKNA
1.
MELUAS
Makna baru lebih luas cakupannya daripada makna semula.
Contoh:
Kapal Feri itu belayar menyeberangi Selat Sunda.
Berlayar dahulu
berarti mengaruni lautan denga perahu layar, sekarang berlayar berarti tindakan
mengarungi lautan dengan alat apa saja.
2.
MENYEMPIT
Makna baru lebih sempit cakupannya daripada makan semula.
Contoh:
Fajar seoarng sarjana seni.
Sarjana dahulu
untuk menyebut semua orang cendekiawan, sekarang sarjana dipakai sebagai gelar untuk orang yang telah menamatkan
pendidikan di perguruan tinggi.
3.
AMELIORASI
Makna baru dirasakan lebih halus atau tinggi nilainya
daripada duhulu.
Contoh:
Suami
istri itu hidup bahagia.
kata
suami atau istri dirasa lebih tinggi nilainya daripada kata laki dan bini.
4.
PEYORASI
Makna baru dirasakan lebih
kasar atau rendah nilainya daripada dahulu.
Contoh:
Oknum
itu akhirnya tertangkap.
Kata
oknum dahulu berarti pelaku atau
orang asing, sekarang berarti pelaku dalam kejahatan.
5.
ASOSIASI
Persamaan
sifat antara makna baru dan lama.
Contoh:
Agar lancar, beri saja dia amplop.
Amplop berarti
sampul surat, sekarang berarti uang suap.
6.
SINESTESIA
Makna yang muncul karena pertukaran tanggapan indera yang
berbeda.
Contoh:
Kata-katanya Pedas.
Kata-kata
didengar dengan indera pendengaran pedas dirasa dengan indera pengecap.
CONTOH
SOAL
1.
Kata yang bermakna konotasi terdapat pada kalimat.....
a.
Ratna adalah orang yang berdarah biru.
b.
Bunga melati di kebun itu indah sekali.
c.
Awas digigit kumbang yang berbisa itu.
d.
Kucing itu mati tertabrak kereta api.
2.
Sebagai petani Pak Maman tidak mau membiarkan
sejengkal tenahnya tidak bermanfaat. Oleh karena itu, halaman rumahnya dimanfaatkan
untuk berkebun sayuran. Bayam, kacang panjang, labu, dan terong menghiasi
kebunnya. Di kolam belakang rumahnya dipelihara berbagai ikan. Di antaranya
lele, mujair, tawes, dan gurame.
Kata khusus yang terdapat dalam paragraf di atas adalah
.....
a.
tanah c.
bayam
b.
sayuran d.
petani
3.
tindakan polisi membuang tembakau ke arah
penjahat tidak melawan aturan asalkan penjahat yang kena mengadakan
perlawanan yang membunuh jiwa petugas.
Kata-kata yang tepat untuk mengganti
kata-kata yang bercetak miring dalam paragraf di atas, adalah....
a.
membawa, bertentangan, tahu, melawan
b.
membidik, melanggar, terkena, menantang
c.
menekan, membantah, terlibat, menekan
d.
melepaskan, menyalahi, bersangkutan,
mengancam
4.
kalimat yang menggunakan kata berantonim, adalah....
a.
Kakaknya jujur, tetapi adiknya pembohong.
b.
Pawang ular itu dapat menghilangkan bisa
darisegala jenis ular.
c.
Ia telah bekerja keras membanting tulang
untuk menghidupi keluarganya.
d.
Bentuk tubuhnya kecil, tetapi otaknya sangat
cerdas.
5.
Wanita itu sejenak terkesima dan tidak tahu
apa yang harus diperbuat. Arti kata terkesima
pada kalimat tersebut adalah.....
a.
tersentak c.
tersengal
b.
tercengan d.
termenung
6.
Aku puas dengan hasil prestasi belajarku.
Sinonim kata puas dalam kalimat
tersebut adalah....
a.
rela c.
bangga
b.
bahagia d.
gagah
7.
Kalimat yang menggunakan kata berantonim, adalah....
a.
Dalam pentas seni itu, tua muda ikut bergembira
memeriahkan acara tersebut.
b.
Lapangan itu penuh sesak dengan penonton
yang ingin menyaksikan pertandingan sepak bola. 2R
c.
Kegiatan bazar amal itu diikuti oleh
pengusaha-pengusaha yang masih muda belia.
d.
Di masa pembangunan ini, dibutuhkan para
pemuda yang handal dan kreatif.
8.
Kalima yang menggunakan kata berkonotasi positif,
adalah .....
a.
Para karyawan tahun ini diberikan cuti
panjang.
b.
Kuli bangunan bekerja keras menyelesaikan
tugasnya.
c.
Buruh pabrik sedang menikmati masa libur.
d.
Dia menjadi pembantu rumah tangga yang jujur.
9.
Kalimat berikut yang menggunakan kata umum
dan kata khusus adalah....
a.
Burung berkicau di atas pohon, sedangkan:
ayam berkokok
di dalam kandangnya.
b.
Melati, mawar, dan anggrek
bermekaran menambah keasrian halaman rumah.
c.
Baju hijau, merah, kuning, biru, dan
lainnya dikenakan pengunjung pasar malam ini.
d.
Ia tidak hanya sekadar melihat saja, tetapi melotot
dan menakutkan karena marahnya.
10.
Kata berpolisemi
terdapat dalam kalimat.....
a.
Kaki meja
itu diukir menyerupai kaki harimau.
b.
Dia menykai kepala kambing dan kepala
ayam.
c.
Daging itik dan daging merpati berbeda
rasanya.
d.
Bapak lurah dan bapak camat segera datang.
11.
Kalimat berikut yang menggunakan kata yang
mengalami penyempitan makna adalah....
a.
Saya bercita-cita menjadi sarjana teknik.
b.
Apakah Adik mengetahui alamat Pak Heri?
c.
Sebaiknya Saudara segera memenuhi undangan Bu
Serly.
d.
Kapal pesiar itu berlayat menuju Surabay.
12. Berikut usahanya yang gigih, orang tua asuh
itu mampu menantarkan kedua putranya menjadi cendekiawan dalam bidang bahasa.
Kata yang mengalami perluasan makna pada kalimat tersebut adalah....
a.
berkat c.
putranya
b.
usahanya d.
cendekiawan
13.
Kalimat berikut yang menggunakan kata
berameliorasi, adalah....
a.
Wanita cantik itu bisa menarik perhatian
penonton.
b.
Lelaki itu meninggalkan bininya yang sedang
hamil.
c.
Kapan ibu mengajarkan bahasa Indonesia lagi?
d.
Bapak berharap kamu harus belajar dengan
tekun.
14.
Kalimat yang menggunakan kata bersinestesia
adalah.....
a.
Saya tidak suka minuman yang manis-manis.
b.
Bunga mawar itu harum sekali baunya.
c.
Lagu-lagu nostalgia sangat merdu didengar.
d.
Pemandangan
di pantai sedap sekali dipandang.
15. Adikku,
Dita, ingin melengkapi sarana belaajr yaitu akan membeli meja belajar.
Sementara itu ibu menginginkan kursi tamu. Lemari yang diletakkan di sudut
ruang pamer merupakan pilihan ayah. Itulah keinginan kami melihat pameran
mebel. Pasangan kata yang berhipernim-hiper terdapat dalam
kalimat.....
a.
pertama c.
ketiga
b.
kedua d.
Empat